SMP Islam Ar Rahmah Jakarta

Kemana Harus Menyekolahkan Anak?

Kemana Harus Menyekolahkan Anak?

Pertanyaan:

Kebanyakan orang Islam di masa ini bahkan orang yang dianggap konsisten dalam agama memasukkan anak-anak mereka di sekolah negeri yang banyak kemungkarannya, seperti mendengar nyanyian dan musik yang bahkan dijadikan kurikulum. Di samping itu, terkadang pengajarnya tidak shalat, merokok, dan berfatwa dengan menghalalkan apa yang diharamkan Allah, padahal mereka adalah panutan di sekolah tersebut. Jika hal ini dikatakan kepada mereka, spontan mereka menjawab, “Kamu mengharamkan ilmu!”

Lalu apa yang harus kita perbuat dengan anak kita, karena sekolah ini kebaikannya lebih banyak dari kejelekannya? Lalu mereka memisalkan dengan sebagian orang  yang berhasil meraih gelar doktor di bidang syariah. Bagaimana bantahan terhadap mereka dan apakah tidak masuk ke sekolah-sekolah ini menyebabkan keburukan?

Jawaban:

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (Islam yang suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

Sekolah-sekolah ini wahai saudara-saudaraku seagama tidaklah melahirkan ulama dan sekali-sekali tidak akan pernah mengeluarkan ulama. Adapun orang yang berhasil dan keluar dari sekolah tersebut adalah orang-orang yang hendaklah bertolak dengan ilmu yang ada pada dirinya kemudian kembali kepada Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Tafsir Ibnu Katsir, barulah ia memperoleh ilmu.

Kami dahulu belajar di Jami’ah Islamiyyah, yang menurut saya paling bagus pada waktu itu; yang lulus hanya dua atau tiga orang dari satu kelas yang mencapai 100, 150, atau 180, kebanyakan mereka tidak bisa mengambil manfaat. Seorang anak yang miskin ilmu jika engkau serahkan kepada pengajar yang fasik, maka ia akan berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang setara dengan sang guru. Jika si guru berkata, “Musik itu halal”, maka ia akan mengatakan yang serupa dengan gurunya itu, karena ia menganggap gurunya adalah orang yang paling alim.

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk bertakwa kepada Allah atas anak-anak muslim dan mendorong mereka untuk belajar agama agar bermanfaat bagi yang lainnya. Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat dalam mendidik genarasi muda, seperti perkataan beliau, “Nak, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di depanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah.”

Beliau juga bersabda, “Nak, bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang di dekatmu.”

Beliau tatkala melihat cucunya, Hasan bin Ali, mengambil kurma sedekah, maka serentak beliau berkata, “Kuh…Kuh… (muntahkan!) karena ia adalah sedekah.” Hendaklah kita meneladani metode salaf (pendahulu) kita dalam mendidik anak-anak muslim.

Semoga Allah merahmati Imam Malik, beliau pernah berkata, “Tidak akan baik akhir umat ini, kecuali dengan yang membuat baik generasi awalnya.”

Para salaf memulai pendidikan anak mereka dari menghafal Al-Qur’an sampai selesai, kemudian belajar bahasa Arab untuk memantapkan hafalannya, lalu beranjak untuk belajar hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sekarang ini kita jumpai di sebagian negeri muslim ada anak-anak muda yang genius yang jika diberikan waktu untuk menghafal Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Al-Quran, niscaya mereka akan dapat menghafalnya hanya dalam waktu lima tahun jika semua fasilitas diberikan kepada mereka.

Adapun sekolah-sekolah ini tidaklah engkau lihat kecuali beban pelajaran yang banyak bagi siswa, hampir 14 pelajaran, namun mereka tidak bisa memahaminya. Maksud dari keterangan ini, bahwasanya sekolah-sekolah ini adalah musibah yang menimpa kita dari musuh-musuh Islam, karena mengikuti aturan-aturan barat sedangkan kaum muslimin tidak mengerti, hanya menyerahkan anaknya dan tidak mengetahui apa yang dipelajari anaknya.

Peer Teaching SMP ISLAM AR-Rahmah Jakarta

Peer Teaching SMP ISLAM AR-Rahmah Jakarta

Duren sawit – Jakarta timur

Untuk mempersiapkan program belajar mengajar tahun pelajaran 2020-2021, para guru di SMP Islam Ar Rahmah melaksanakan kegiatan peer teaching secara bergiliran yang dilaksanakan tanggal 24 februari 2020 sampai tanggal 3 maret 2020. Kegiatan peer teaching ini dihadiri oleh sejumlah guru SMP Islam Ar Rahmah Jakarta antara lain guru mata pelajaran IPS, PJOK, IPA, Bahasa Indonesia, Matematika dan PAI.

Bertindak sebagai tester (penguji) pada tahapan Peer Teaching ini
Ibu Rahmatia Oktavianur, S.Pd, selaku ketua yayasan Abu Fachri, Bapak Fachry Ramadhan, Pengawas Yayasan Abu Fachry, bapak Ahmad
Sururi Aziz, konsultan pendidikan, bapak M.Zainul Arifin, manajemen SMP Islam Ar Rahmah, dan bapak Rahmat Fadrikal, M.Pd, Kepala SMP Islam Ar Rahmah. Terkait dengan tes Peer teaching ini, pak Sururi mengatakan bahwa peer teaching itu penting karena melatih kemampuan mengajar, sehingga dengan peer teaching bisa diketahui Kompetensi mereka dalam mengajar, selain itu perlu diketahui bahwa SMP Islam Ar Rahmah menerapkan metode AMBAK dan harus sesuai dengan kurikulum 2013 sehingga guru tersebut harus mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013.

Bu Rahmah juga menambahkan bahwa setiap guru harus mampu menguasai
kelas dan murid-murid ketika di dalam kelas, maka dari itu betapa pentingnya
kegiatan peer teaching ini bagi guru-guru SMP Islam Ar Rahmah. Disamping itu, pak Arifin juga mengatakan bahwa guru-guru harus mampu menguasai media pembelajaran yang ada, seperti terampil menguasai media digital karena nantinya akan bersentuhan dengan IT dan aplikasi –aplikasi teknologi lainnya. Guru-guru yang melaksanakan peer teaching mempersiapkan dengan sebaik mungkin agar penampilannya sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran kelak.

 

Pelatihan MGMP IPA SMP Se-Duren Sawit

Pelatihan MGMP IPA SMP Se-Duren Sawit

Duren Sawit, Jakarta – Dalam rangka mempersiapkan para siswa kelas 9 menghadapi Ujian Nasional (UN), berbagai cara dilakukan. Tidak hanya oleh siswa, tapi juga seluruh elemen pendidikan demi mencapai angka nilai yang memuaskan. Termasuk didalamnya adalah usaha guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kecamatan Duren Sawit dengan menyelenggarakan Workshop Bedah Kisi-kisi Ujian Nasional SMP Tahun 2020 Mata Pelajaran IPA, Kamis (20/02) lalu.

Kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri 117 Jakarta dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya yaitu Kadimin,
M.Pd sebagai nara sumber bidang fisika, dan Hadi Suratno,M.Pd sebagainara sumber bidang biologi. “Workshop Bedah Kisi-kisi ini dilaksanakan untuk membekali para guru Mata Pelajaran IPA di Kecamatan Duren Sawit agar siap membekali siswa di sekolah masing masing, semoga mata pelajaran IPA menjadi nilai terbaik UNBK 2020 baik di Kecamatan Duren Sawit maupun di DKI Jakarta” tutur Ketua MGMP IPA SMP Kecamatan Duren Sawit , Titah Sunar Lestari, M.Pd.

Titah melanjutkan, dalam bedah SKL ini yang merupakan kegiatan rutin menyambut UNBK 2020, peserta diberikan pengetahuan bagaimana “trik” menjawab soal dengan konsep mudah, cepat, dan paling utama adalah ketepatan. Karena mengerjakan UN tidak hanya berorientasi pada ketepatan semata, melainkan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam pengerjaan harus juga tercapai.

Pada kesempatan tersebut, berkenan membuka dan memberi sambutan adalah Kepala SMPN 117 Jakarta sebagai tuan rumah, Indarwanti,
M.Pd, mengucapkan selamat datang dan selamat mengikuti kegiatan Bedak SKL IPA, dan mari bersama-sama kita sukseskan pelaksanaan UNBK 2020 baik SMP Negeri maupun Swasta harus berkolaborasi dan maju bersama untuk mencapai nilai terbaik. Beliau juga menambahkan bahwa, Saat UN nanti, jangan sampai siswa dikondisikan. Justru guru harus bekerja keras dalam meningkatkan prestasi siswa.

Sementara itu, Narasumber Kadimin, M.Pd membedah Kisi-kisi beserta indikatornya. Tipe Soal dikelompokkan menjadi 2 level yaitu LOTS (Light Order Thinking Skills) dan HOTS (High Order Thinking Skills).  Peserta diberi bocoran trik-trik menjawab soal dengan metode yang cepat, mudah dan tentunya tepat. Hal ini dilakukan karena dalam mengerjakan soal-soal UN, siswa tidak hanya berorientasi pada ketepatan semata, tapi juga ketepatan waktu yang telah ditentukan dengan waktu dalam pengerjaan  juga harus tercapai. Dengan begitu, guru IPA diharapkan lebih mantap mempersiapkan siswanya dalam memecahkan soal-soal UN.

“Guru harus lebih teliti dalam membaca soal, terutama soal hitungan dengan rumusannya. Selain itu, keterangan besaran dan satuan juga harus diteliti. Terkadang tidak tertera dengan keterangan yang tertulis lugas, tapi bisa dikenali dengan struktur kalimatnya,” tutur Kadimin.

 

Pelatihan Ambak SMP ISLAM AR_RAHMAH JAKARTA

PELATIHAN AMBAK SMP ISLAM AR RAHMAH JAKARTA

Duren Sawit – Jakarta Timur –  Sebagai sekolah baru, SMP Islam Ar Rahmah terus berupaya meraih mutu pendidikan yang terbaik dengan melaksanakan ragam  kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas pendidik. Salah satu ragam kegiatan tersebut adalah AMBAK (Apa Manfaat Bagiku dan Kehidupan) di lingkungan SMP Islam Ar-Rahmah, Selasa (13/02/2020).

Kegiatan ini dipandu oleh bapak Ahmad Sururi Aziz sebagai narasumber. Beliau mengatakan bahwa minat belajar dalam diri seorang pelajar akan tumbuh jika ia merasa mendapatkan sesuatu atau manfaat dari apa yang ia pelajari, sama seperti halnya motivasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu karena ia merasa akan mendapat manfaat dari apa yang ia perjuangkan untuk mendapatkannya.

Dari AMBAK, Lingkungan belajar dan gaya belajar merupakan proses pembelajaran yang sangat berhubungan dan saling memberi manfaat dan tujuan bagi murid dalam proses pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, segala sesuatu dapat kita lihat dari proses awal, pertengahan atau prosesnya dan yang terakhir tercapai tidaknya tujuan yang telah diharapkan.

Antusias guru nampak terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Dengan gamblang, Pak Sururi menanggapi satu per satu pertanyaan dari peserta dengan lengkap beserta contohnya.

Rangkaian acara pelatihan metode AMBAK dilanjutkan dengan pembedahan isi RPP yang telah disusun oleh para guru SMP Islam Ar Rahmah sebelumnya. Tujuan pembedahan isi RPP ini adalah sebagai pembuktian kesesuaian RPP yang telah ditulis dengan ketercapaian pembelajaran berbasis metode AMBAK, sehingga para guru nantinya akan terbiasa menyusun dan melaksanakan RPP secara sistematis demi tercapainya penanaman AMBAK  kepada para murid kelak.